Alammistis – Mount Kailash, gunung setinggi lebih dari 6.600 meter di wilayah barat Tibet, kembali menjadi sorotan dunia sebagai salah satu lokasi paling sakral di planet ini. Mount Kailash tidak hanya menjadi daya tarik geografis. Tetapi juga pusat spiritual bagi empat agama besar: Hindu, Buddha, Jain, dan Bon. Masing-masing tradisi menganggap gunung ini sebagai tempat tinggal para dewa atau sebagai pusat semesta spiritual. Dalam ajaran Hindu, gunung ini di percaya sebagai tempat tinggal Dewa Siwa, sementara dalam tradisi Buddha. Gunung ini di kenal sebagai rumah dari Buddha Demchok, simbol kebahagiaan tertinggi.
Tak hanya itu, kepercayaan kuno menyebutkan bahwa Mount Kailash adalah manifestasi dari Gunung Meru — sumbu kosmik yang menghubungkan dunia manusia, surga, dan dunia bawah. Inilah mengapa gunung ini kerap di sebut sebagai “poros dunia” atau “navel of the earth”, titik awal dari energi alam semesta yang suci dan abadi.
Ritus Kora: Perjalanan Spiritualitas Mengelilingi Kailash
Mount Kailash juga di kenal karena praktik spiritualnya yang di sebut kora, yaitu ritual mengelilingi gunung sejauh kurang lebih 52 kilometer. Bagi para peziarah, perjalanan ini bukan sekadar jalan kaki melintasi medan ekstrem Tibet, tetapi sebuah bentuk pengabdian dan meditasi mendalam. Umat Hindu dan Buddha percaya bahwa satu kali kora dapat menghapus dosa. Sedangkan 108 kali kora di percaya mampu membebaskan jiwa dari siklus kelahiran kembali.
“Wardah: Kosmetik Halal Anak Bangsa yang Go Internasional”
Meski mendaki ke puncaknya di larang—dan belum pernah di lakukan secara resmi. Ritual kora menjadi cara umat manusia menghormati kekuatan spiritual Mount Kailash tanpa mengganggu kesuciannya. Banyak yang mengaku mengalami pengalaman transformasional selama perjalanan ini, termasuk perasaan ringan, kedamaian, dan koneksi mendalam dengan alam.
Misteri yang Belum Terungkap dan Pesona Abadi Kailash
Mount Kailash tetap menjadi salah satu lokasi paling misterius di dunia. Tidak ada izin pendakian resmi yang di berikan, karena gunung ini di anggap terlalu suci untuk diinjakkan kaki. Legenda mengatakan bahwa siapa pun yang mencoba mendaki akan mengalami nasib buruk. Beberapa ekspedisi ilmiah pun berhenti sebelum menyentuh lerengnya, seolah ada kekuatan tak terlihat yang menjaga kesakralannya.
Dalam dunia modern yang terus berubah, Mount Kailash menawarkan pelajaran tentang batas antara sains dan spiritualitas, tentang penghormatan terhadap alam, dan pentingnya keseimbangan batin. Mount Kailash bukan sekadar gunung — ia adalah simbol hidup dari misteri dan makna semesta yang lebih besar dari sekadar logika.
Gunung ini tetap menjadi pengingat bahwa ada tempat di bumi yang tidak hanya menyimpan keindahan fisik, tetapi juga makna spiritual yang mendalam — titik pertemuan antara langit, bumi, dan jiwa manusia.
“Rolls-Royce Ghost 2025: Silent Drive dan Interior Futuristik”